Abstraksi
Taksonomi pembelajaran pada umumnya digunakan sebagai cara menggambarkan berbagai lingkungan dan perilaku belajar yang berbeda. Pendidik dan penyusun kurikulum menggunakan taksonomi pembelajaran untuk membedakan dan mengelompokkan tingkatan kognisi manusia. Contohnya, menghafal, memahami, atau menganalisis. Taksonomi sendiri awalnya lebih dikenal sebagai istilah pada dunia biologi untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan makhluk hidup sesuai ciri-cirinya. Demikian pula taksonomi pembelajaran bisa diartikan sebagai pengelompokan pembelajaran. Pengelompokan yang dimaksud dapat berdasarkan pengetahuan ataupun proses pembelajaran kognitif itu sendiri. Sejak kelahirannya pada tahun 1956, taksonomi Bloom telah diterima sebagai standar utama yang menjadi acuan bagi para praktisi pendidikan. Seiring waktu taksonomi pembelajaran baru muncul dan taksonomi Bloom pun berevolusi dan memunculkan berbagai taksonomi pembelajaran yang baru. Tulisan ini membahas taksonomi Bloom dan empat taksonomi lain yang diilhami oleh taksonomi Bloom dan telah diterima sebagai standar di dunia pendidikan.
LATAR
BELAKANG
Pada
tahun 1956 sebuah buku berjudul “Taxonomy of Educational Objectives, The
Classification of Educational Goals,
Handbook1: Cognitive Domain” diterbitkan. Buku yang ditulis oleh
beberapa orang pakar pendidikan yang dikenal sebagai Committee of College and
University Examiners dipimpin oleh Benjamin S. Bloom dari University of
Chicago. Bloom juga berperan sebagai editor pada buku tersebut. Selain Bloom
anggota lain dari tim tersebut adalah Max D. Engelhart, Edward J. Furst, Walker
H. Hill, dan David R. Krathwohl. Buku ini menjadi buku yang sangat penting di
dunia pendidikan karena memuat cara mengorganisasi tujuan pembelajaran secara
hirarkis. Cara pengorganisasian tersebut yang disebut sebagai taksonomi Bloom,
sebagai bentuk penghormatan kepada Bloom sebagai editor buku ini. Taksonomi
Bloom telah memberikan pengaruh besar pada perkembangan dunia pendidikan bahkan
hingga saat ini. Para akademisi, guru, pakar pendidikan, birokrat dan berbagai
pemangku kepentingan hingga saat ini masih mengacu pada taksonomi Bloom
walaupun telah 60 tahun lebih berlalu sejak buku tersebut diterbitkan. Dalam 60
tahun tersebut tentu saja telah lahir beberapa taksonomi pembelajaran lain baik
yang mengacu pada Bloom ataupun tidak. Kebutuhan akan sebuah kerangka kerja untuk
menentukan tujuan dan dan cara menilai keberhasilan proses pembelajaran
mendorong para ahli dan praktisi pendidikan untuk melahirkan berbagai
taksonomi. Tulisan ini membahas tentang evolusi taksonomi pembelajaran sejak
lahirnya taksonomi Bloom. Kelima taksonomi yang dibahas pada tulisan ini adalah
taksonomi Bloom sendiri dan empat taksonomi lain yang pada dasarnya merupakan
hasil evolusi dari taksonomi Bloom.
Naskah lengkap dapat didownload di alamat berikut ini:
https://drive.google.com/file/d/1lA_umy8p5b1G0F825b1fNlgRLCIoZNnp/view