Adds

Monday, February 3, 2020

Profil Pemain Sepakbola Legendaris Bali (3) I Putu Gede Dwi Santoso


I Putu Gede Dwi Santoso atau lebih sering dikenal publik sepakbola nusantara sebagai Putu Gede adalah pemain legendaris Bali kelahiran Denpasar 1 Desember 1973. Karir Putu dimulai di klub internal Persebaya yaitu Kedawung Setia Indonesia (KSI). Putu kemudian dipromosikan memperkuat Persebaya pada Liga Indonesia pertama tahun 1994 pada usia 21 tahun. Dua musim ia memperkuat Persebaya sebelum hijrah ke klub sekota Mitra Surabaya. Mitra Surabaya berhasil dibawanya hingga semifinal Ligina III  sayang di semifinal yang terganggu oleh tragedi gas air mata, Mitra takluk dari Bandung Raya 1-0 dan gagal menciptakan derby Surabaya di final. 


Klub Putu selanjutnya adalah Persija Jakarta pada tahun 1998. Karir pemain gelandang ini kemudian berlanjut di Arema Malang pada akhir dekade1990-an hingga tahun 2001. Di klub berjuluk Singo Edan ini nama I Putu Gede semakin bersinar. Permainananya di lapangan semakin matang demikian pula kepemimpinannya semakin terlihat seiring bertambahnya usia. 

Berkat penampilan apiknya, I Putu Gede akhirnya bisa terpilih memperkuat timnas Indonesia. Pada pagelaran AFF Cup 2000 di Thailand dan Piala Asia 2000, I Putu Gede menjadi salah satu pemain penting di lini tengah timnas Indonesia. Putu berhasil meraih 19 caps bersama timnas sepanjang karirnya. Kelebihan Putu adalah visi permainannya yang apik baik dalam menyerang ataupun bertahan, ditunjang pula dengan semangat dan keberaniannya untuk bertarung memperbutkan bola di lini tengah.



Tahun 2003 gelandang yang kental dengan permainan keras ini berlabuh di Deltras Sidoarjo selama setahun sebelum kembali ke Arema. Gelandang yang dihormati baik oleh Bonek ataupun Aremania ini dipilih sebagai kapten Arema dan selama kepemimpinannya Arema berhasil meraih dua juara Piala Liga Indonesia pada 2005 dan 2006. Keberhasilan tersebut tidak membuat Putu bertahan di Arema, karena musim berikutnya ia kembali berpindah klub ke Persita Tangerang. Sempat kembali memperkuat Persebaya selama setangah musim di tahun 2008, Putu kemudian pindah ke Persekabpas Pasuruan sebelum mengakhiri karir profesionalnya sebagai pemain di Persipro Probolinggo pada tahun 2012.



Sebagai pelatih cukup banyak klub yang telah dilatih suami Eni Kurniawati ini. Memulai karir sebagai asisten pelatih Persipro Probolinggo, Putu sempat mendapat kesempatan membesut PSBK Blitar, Persibo Bojonegoro, Perseru Serui,dan Babel United sebagai pelatih kepala. Saat ini Putu menjabat sebagai pelatih Putra Sunan Giri Gresik.

No comments:

Post a Comment