I Putu Gede Dwi Santoso atau
lebih sering dikenal publik sepakbola nusantara sebagai Putu Gede adalah pemain
legendaris Bali kelahiran Denpasar 1 Desember 1973. Karir Putu dimulai di klub
internal Persebaya yaitu Kedawung Setia Indonesia (KSI). Putu kemudian
dipromosikan memperkuat Persebaya pada Liga Indonesia pertama tahun 1994 pada
usia 21 tahun. Dua musim ia memperkuat Persebaya sebelum hijrah ke klub sekota
Mitra Surabaya. Mitra Surabaya berhasil dibawanya hingga semifinal Ligina
III sayang di semifinal yang terganggu
oleh tragedi gas air mata, Mitra takluk dari Bandung Raya 1-0 dan gagal
menciptakan derby Surabaya di final.
Klub Putu selanjutnya adalah Persija
Jakarta pada tahun 1998. Karir pemain gelandang ini kemudian berlanjut di Arema
Malang pada akhir dekade1990-an hingga tahun 2001. Di klub berjuluk Singo Edan
ini nama I Putu Gede semakin bersinar. Permainananya di lapangan semakin matang
demikian pula kepemimpinannya semakin terlihat seiring bertambahnya usia.
Berkat penampilan apiknya, I Putu
Gede akhirnya bisa terpilih memperkuat timnas Indonesia. Pada pagelaran AFF Cup
2000 di Thailand dan Piala Asia 2000, I Putu Gede menjadi salah satu pemain penting
di lini tengah timnas Indonesia. Putu berhasil meraih 19 caps bersama timnas
sepanjang karirnya. Kelebihan Putu adalah visi permainannya yang apik baik
dalam menyerang ataupun bertahan, ditunjang pula dengan semangat dan
keberaniannya untuk bertarung memperbutkan bola di lini tengah.
Tahun 2003 gelandang yang kental
dengan permainan keras ini berlabuh di Deltras Sidoarjo selama setahun sebelum
kembali ke Arema. Gelandang yang dihormati baik oleh Bonek ataupun Aremania ini
dipilih sebagai kapten Arema dan selama kepemimpinannya Arema berhasil meraih
dua juara Piala Liga Indonesia pada 2005 dan 2006. Keberhasilan tersebut tidak
membuat Putu bertahan di Arema, karena musim berikutnya ia kembali berpindah
klub ke Persita Tangerang. Sempat kembali memperkuat Persebaya selama setangah
musim di tahun 2008, Putu kemudian pindah ke Persekabpas Pasuruan sebelum
mengakhiri karir profesionalnya sebagai pemain di Persipro Probolinggo pada
tahun 2012.
Sebagai pelatih cukup banyak klub
yang telah dilatih suami Eni Kurniawati ini. Memulai karir sebagai asisten
pelatih Persipro Probolinggo, Putu sempat mendapat kesempatan membesut PSBK
Blitar, Persibo Bojonegoro, Perseru Serui,dan Babel United sebagai pelatih
kepala. Saat ini Putu menjabat sebagai pelatih Putra Sunan Giri Gresik.
No comments:
Post a Comment